Apa Itu IP Static Dan IP Dinamic (DHCP)?
IP (Internet Protocol ) didalam penerapan pada jaringan terbagi atas dua jenis yaitu IP Static dan IP Dinamic, kedua IP ini memiliki perbedaan baik secara fungsi maupun dalam penggunaanya didalam sebuah jaringan internet. IP Static biasa juga disebut IP Statis, dan IP Dinamic biasa disebut DHCP (Dynamic Configuration Protocol).
Pengertian IP Static Dan IP Dinamic (DHCP)
IP Static (IP Statis) adalah IP yang dikonfigurasi secara manual oleh Administrator terhadap sebuah perangkat baik Router, PC, Laptop dan lain sebagainya dimana IP Static tidak tersebut tidak dapat berubah-ubah dengan sendirinya terkecuali oleh pihak yang mengkonfigurasi (anda, saya, dll). Jika kita artikan kata Static (statis) artinya “Tidak Berubah”, “Tidak Mau Menyesuaikan”, “ Tidak Bergerak”. Sehingga dari arti kata Static tersebut seharusnya kita mengerti bahwa IP Static sifatnya tidak berubah-ubah (tetap) sesuai yang diberikkan saat konfigurasi awalnya.
gambar status jaringan dengan IP Dinamic
IP Dinamic (DHCP) adalah IP Address yang diberikan secara otomatis, IP dinamic akan diberikan terhadap Komputer yang meminta alamat IP, kemudian IP yang diberikan akan menyesuaikan dengan sendirinya. Jika kita artikan kata “Dinamic” memiliki arti “Menyesuaikan Diri”, sehingga dari arti kata Dinamic tersebut dapat kita simpulkan bahwa IP Dinamic sifatnya Menyesuaikan dan dalam arti lain yaitu sifatnya berubah-ubah dan tidak menentu tergantung dengan IP Host yang tersedia dalam range tertentu. Untuk Komputer/Router/Access Point/dll yang memberikan IP biasa disebut DHCP Server dan Komputer yang meminta IP disebut DHCP Client.
Fungsi IP Static dan IP Dinamic (DHCP)
Konfigurasi kedua IP ini tentunya memiliki fungsi masing-masing dalam suatu jaringan, ada alasan tertentu kapan dan dimana digunakan IP Static, dan begitu pula dengan IP Dinamic.
IP Static memiliki fungsi sebagai IP tetap yang nantinya dalam pelacakan atau dalam mengenali kepemilikan IP tersebut akan lebih mudah diingat. Dengan kata lain fungsi IP static memberikan alamat pasti sebagai alamat yang real dan tidak berubah-ubah. Biasanya IP static digunakan untuk alat-alat jaringan seperti Acces Point, Router, Switch, dan Komputer dalam jaringan Lokal. IP static juga berguna untuk memudahkan dalam memberikan prioritas terhadap IP Address tertentu serta lebih mudah memantau client tertentu dalam penggunaan Bandwith dan lain sebagainya. Dalam kasus lain, IP Static berfungsi agar Client Ilegal tidak mudah untuk terkoneksi dalam sebuah jaringan.
IP Dinamic memiliki Fungsi yang Lebih dibutuhkan oleh pengguna jaringan internet, terutama jaringan WI-Fi. Yap IP Dinamic atau DHCP berfungsi untuk memudahkan dalam terhubung kesebuah jaringan tanpa pihak client harus mensetting dan menyesuaikan IP-nya terhadap IP Server. IP Dinamic sering terapkan dalam jaringan Wifi (Hotspot) sehingga client yang ingin meminta IP untuk dapat tersambung secara otomatis akan diberikan oleh Client Server (Acces Point).
Perbedaan IP Statis dan Dinamic (DHCP)
IP Statis : Alamat IP tidak berubah-ubah dari yang telah diberikan oleh adminisitrator (setting manual)IP Dinamic (DHCP) : Alamat IP yang dapat berubah-ubah pada perangkat yang tersambung setiap kali terhubung kembali pada jaringan tersebut (otomatis).
Kelebihan Dan Kekurangan IP Static dan Dinamic
Kedua IP ini memiliki Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing, nah kelebihan dan kekurangan ini tentunya didasari dari beberapa faktor, yaitu Client, jenis client disini sangat mempengaruhi dari Kelebihan dan kekurangan kedua IP tersebut. karena tujuan atau target dari kedua IP ini berbeda seperti yang sudah diterangkan dalam fungsi IP Static dan IP dinamic diatas. Kelebihan dan Kekurangan IP Static dan IP Dinamic sebagai berikut.
Kelebihan :
- Dalam data transfer lebih cepat
- IP Perangkat Penting yang terhubung lebih mudah di ingat
- IP yang terhubung lebih mudah dikenali sekaligus dimonitor
- Untuk berkomunikasi dan berbagi informasi antar client lebih mudah.
Kekurangan :
- Repotnya dalam Memberikan alamat IP jika Perangkat yang akan dihubungkan dalam jumlah yang besar.
- sering terjadi konflik IP (kesamaan) dan sering terjadi Incompatibility IP (Ketidakcocokan) karena tidak fokus dalam pemberian alamat IP.
- Setiap perangkat yang ingin tersambung dalam jaringan static, harus konfigurasi manual terhadap perangkatnya
- Untuk terhubung kejaringan butuh waktu yaitu untuk konfigurasi IP secara manual terlebih dahulu.
IP Dinamic (DHCP)
Kelebihan :
- Lebih Cepat Terkoneksi Dalam Sebuah Jaringan.
- Tidak Repot untuk mesetting IP client agar terhubung ke jaringan.
- Tidak akan terjadi konflik IP antara Client.
- Alamat IP Client tersedia dan terpakai secara otomatis terupdate pada DHCP Server untuk client berikutnya.
Kekurangan :
- Pemilik IP akan berubah-ubah setiap waktunya sesuai dengan trafik client yang putus koneksi dan terhubung, sehingga sulit untuk mengenali dan memantau penggunaan Bandwith.
- Client Ilegal sering sekali terkoneksi tanpa seijin Admin.
Cara Konfigurasi IP Statis dan Dinamis Pada Komputer
Konfigurasi IP Static Pada Komputer1. Klik Start -> Control Panel -> Network dan Internet
gambar langkah Konfigurasi IP
gambar langkah Konfigurasi IP
gambar langkah Konfigurasi IP
gambar langkah Konfigurasi IP Statis
Konfigurasi IP Dinamic Pada Komputer
Untuk langkah 1 sampai 3 sama seperti diatas, pada langkah 4 hanya memilih Obtain IP Address Automatically. Seperti gambar dibawah ini
Baca Juga : Mencegah Virus Ransomeware Dengan Benar
gambar langkah Konfigurasi IP Dinamic (DHCP)
Demikian Pembahasan Tentang Kupas Tuntas IP Static dan IP Dinamic , semoga artikel Ini bermanfaat.
sumber: https://www.anakit.id/2018/09/kupas-tuntas-ip-static-dan-ip-dinamic.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar